Lima perusahaan rintisan iklim Indonesia telah memenangkan pendanaan percontohan setelah mempresentasikan solusi mereka kepada panel juri di [RE]Spark Clean Energy & Climate Startup Festival 2025 di Jakarta.
Lima belas perusahaan rintisan iklim Indonesia mengambil bagian dalam Program Wirausaha KINETIK NEX, sebuah program inkubasi bisnis yang mendukung usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang energi bersih dan solusi iklim di seluruh Indonesia.
Delapan finalis dipilih dari kelompok ini untuk mempresentasikan solusi iklim mereka di Festival [RE]Spark.

Kelima pemenang yang akan mendapatkan pendanaan dari total dana sebesar Rp1.6 miliar untuk melaksanakan proyek percontohan mereka adalah:
- Difabike – Layanan transportasi di Yogyakarta dengan taksi sepeda motor listrik roda tiga untuk penyandang disabilitas.
- Energi Timur Nusa Power – Meningkatkan sistem mikrohidro untuk memperluas akses energi pedesaan di Sumbawa.
- GAWIREA – Melatih perempuan di Papua Selatan untuk mengolah sagu menggunakan teknologi tenaga surya.
- Nusacube – Mengirimkan air bersih dan balok es bertenaga energi terbarukan untuk masyarakat nelayan di Indonesia timur.
- Sumba Solusi Alam – Mendistribusikan sumur tenaga surya untuk menyalakan lampu dan mengisi ulang daya ponsel ke desa-desa di luar jaringan listrik di Sumba.
Penawaran finalis mengikuti dukungan teknis dan pemantauan selama tiga bulan.
Jonathan Gilbert, Menteri-Konselor Ekonomi Kedutaan Besar Australia di Jakarta, mengatakan Australia bekerja sama dengan Indonesia untuk memperluas akses ke pendanaan iklim dan mempercepat inovasi energi bersih melalui KINETIK, Kemitraan Iklim, Energi Terbarukan, dan Infrastruktur Australia Indonesia.
“Transisi iklim dan energi bukan hanya tentang teknologi atau kebijakan,” ujar Menteri-Konselor Gilbert. “Transisi ini juga tentang manusia – bagaimana mereka menyediakan listrik untuk rumah mereka, mengelola lahan mereka, dan menciptakan peluang bagi keluarga mereka.”

Ia mengatakan keberagaman Indonesia – dari dataran tinggi Papua hingga pesisir Sumba dan pusat perkotaan Jawa – berarti tidak ada satu jalur pun menuju nol bersih.
Setiap komunitas menghadapi tantangan yang berbeda termasuk akses terhadap energi, kelangkaan air, sampah perkotaan, dan polusi laut.
"Itulah mengapa inovasi yang dipimpin secara lokal sangat penting. Ketika masyarakat merancang dan memiliki solusi mereka sendiri, solusi tersebut akan bertahan lama. Solusi tersebut mencerminkan realitas lokal, memanfaatkan sumber daya lokal, dan menciptakan lapangan kerja lokal," ujar Menteri-Konselor Gilbert.
“Melalui [RE]Spark, kami menyaksikan bagaimana inovator lokal dapat mengubah potensi energi terbarukan Indonesia yang sangat besar menjadi manfaat nyata, mulai dari lapangan kerja baru, udara yang lebih bersih, hingga ketahanan energi yang lebih baik.”
Difabike akan menggunakan dana tersebut untuk menguji coba Difabox, layanan pengiriman barang berukuran besar dengan harga terjangkau dan Difatour, layanan pariwisata inklusif yang memungkinkan penyandang disabilitas menikmati Yogyakarta dengan aman dan nyaman.
“Bagi kami, kemenangan ini merupakan kemajuan dalam perjuangan kami untuk keadilan mobilitas, dan kesempatan untuk mengedukasi lebih banyak orang bahwa mobilitas yang mudah diakses sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,” ujar pendiri Difabike, Triyono.

Nusacube akan menggunakan hibah tersebut untuk meluncurkan sistem produksi air bersih dan es bertenaga energi terbarukan bagi para nelayan di Pulau Sadulang Besar, di lepas pantai Jawa Timur.
“Dengan tambahan investasi dari desa dan PT Alana Green Electric, kami akan memastikan NUSACUBE beroperasi dengan lancar dan tanpa masalah setidaknya selama lima tahun ke depan,” kata Dana Saputra dari Nusacube.
GAWIREA mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk memulai pengembangan baterai pasir, sistem penyimpanan energi termal berbiaya rendah yang menggunakan pasir panas untuk menyimpan energi terbarukan sebagai panas untuk penggunaan selanjutnya.
Kemudian akan disiapkan studi kelayakan untuk uji coba di Samurukie di Papua Selatan, di mana terdapat kebutuhan penyimpanan energi terbarukan untuk pengeringan sagu.
“Bagi saya, kemenangan ini merupakan validasi bahwa ide kami untuk mengembangkan baterai pasir sebagai solusi penyimpanan energi terbarukan relevan dan penting,” ujar pendiri GAWIREA, Andi Rosita Dewi.
“Ini juga merupakan dorongan moral – sebuah pengingat bahwa pekerjaan yang saya dan tim lakukan untuk menyediakan energi bersih yang lebih terjangkau, terutama bagi masyarakat terpencil, adalah berharga dan diakui oleh … KINETIK dan [RE]Spark.”

Sumba Solusi Alam akan menggunakan hibah tersebut untuk memperluas akses energi terbarukan dan pengelolaan limbah bambu di Sumba Timur.
“Bagi kami, kemenangan ini merupakan bukti bahwa inovasi lokal dapat memberikan dampak nasional,” ujar Jetty Arlenda, koordinator energi terbarukan di Sumba Solusi Alam.
Energi Timur Nusa Power akan menggunakan hibah tersebut untuk menjalankan proyek percontohan pertama yang bertujuan meningkatkan kinerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Tepal di Sumbawa.
Banyak PLTMH di daerah terpencil yang belum beroperasi secara optimal karena masih menggunakan sistem manual dan infrastruktur yang terbatas.
Energi Timur Nusa Power akan menerapkan sistem kendali cerdas yang secara otomatis menyesuaikan perubahan aliran air dan kebutuhan listrik. Hal ini memastikan pasokan energi lebih andal, stabil, dan efisien.
“Hasil uji coba ini akan menjadi dasar bagi pengembangan lebih lanjut, termasuk peluang untuk mereplikasi model ini di desa-desa lain dengan kebutuhan serupa,” ujar Mukhtar Hadi.

Diyanto Imam, Direktur New Energy Nexus Indonesia, mengatakan New Energy Nexus berkomitmen untuk mendukung para inovator dan wirausahawan di seluruh Indonesia.
“Kami berupaya memanfaatkan pengetahuan lokal dan menggabungkannya dengan pengalaman kami selama enam tahun terakhir untuk terus mendukung pertumbuhan dan dampak nyata para inovator di seluruh Indonesia,” ujar Diyanto.
Festival [RE]Spark, yang dihadiri oleh 200 orang, juga menampilkan pameran solusi energi bersih dan lokakarya inovasi iklim tentang polusi laut, sampah perkotaan, inovasi inklusif, dan kelangkaan air.